Awal mulainya mungkin…
Sakit maag yang kualami sudah berlangsung cukup lama dengan tahapan-tahapan yang berbeda-beda pula. pada awal tahun 2002 saya sudah merantau di kota P dimana saat itu saya sudah selesai SMA. situasi hidup saat itu serba sulit dalam hal keuangan dan namanya merantau di tanah orang harus siap dengan segala kondisi apapun. saat itu hidup dengan teman-teman sebaya menumpang di sebuah rumah kontrakan milik temanku.
Saat itu di rumah kontrakan tersebut kami ada 9 orang, dan hanya 1 orang yang bekerja yaitu tuan rumah, kami 8 orang hanya menumpang tidur saja dirumah tersebut. apabila pagi sudah tiba, semuanya mencari kegiatan masing-masing dan malam harinya kembali lagi menumpang tidur dirumah itu.
Kegiatanku sendiri sebagai pengangguran tak berduit pasrah sama keadaan, kadang kerja membantu orang mengangkut pasir atau menukang dan upahnya hanya makan siang gratis. kalau ada yang mempekerjakan akan sangat bersukur rasanya karena dalam pikiran”akan lepas makan hari ini”….syukur-syukur tuan rumah tersebut mau memberi uang sebagai ucapan terimakasih,dan uangnya dapat digunakan untuk membeli makanan walau hanya mi instan + daun singkong.
Situasi membuat hidup ga teratur karena kondisi memaksa untuk menikmati keadaan kadang makan dan kadang hanya minum air putih aja malam harinya. kalau ada tetangga yang berbaik hati mengajak makan kerumahnya maka sangat bersyukur sekali. walau pun situasi tersebut berjalan berbulan-bulan aku tak merasakan sakit maag seperti yang diderita banyak orang.
Pada 2003 aku melamar pekerjaan dan kemudian diterima dan mulai bekerja pada 2004. selama tahun itu berlalu dengan tanpa hal apapun. Masuk tahun 2005 aku kadang mulai merasakan mual-mual tapi tidak sakit di perut. kalau sudah mulai dan kupaksa untuk muntah tetapi tidak ada makanan yang keluar dari mulut. hanya air liur encer yang keluar dari mulut tapi kondisi itu tidak lah nyaman. untuk meredakannya kadang membeli obat maag yang tersedia di warung.
Apabila sudah reda aku dapat bekerja secara normal. dalam pekerjaanku kadang harus membutuhkan energi dan pikiran yang baik, maka kalau sudah mual-mual datang kembali,maka aku mulai berpikiran kacau hingga akhirnya harus berobat ke dokter.
Mual yang setia mendampingi…
Mual yang melanda sering sekali datang apabila aku sedang memikirkan hal-hal yang berat misalnya putus cinta, atau sedang memikirkan masalah keluarga atau masalah pekerjaan yang sulit diselesaikan. Tahun 2006 – 2009 hari-hari kulalui dengan mual yang menjadi langganan. saat itu aku berpikir mungkin saat itu pengaruh menjalani hidup yang kurang baik menurut kesehatan, karena memang aku sendiri tidak pernah bisa tidur dibawah jam 12 malam. tetap harus 12 malam keatas baru bisa tidur.
Saat itu sudah tahun 2009, aku mual dan muntah berkali-kali, dan kondisi itu membuat badan tidak nyaman. aku mencoba pergi ke praktek dokter, dan menjelaskan keluhan yang kualami. kuingat saat itu dokter memberi obat maag ranitidine. habis berobat sembuh kemudian beberapa saat lagi kambuh lagi demikian seterusnya. saat itu aku bertanya dalam hati “aku ini sebenarnya kena penyakit apa…??” hingga pada akhirnya akhir tahun 2010 aku pindah kerja ke ibukota propinsi .
Mencoba obat alternatif…
Pada tahun 2011 setelah pindah kerja kadang mual tersebut hadir setiap hari dan cukup menggangku aktifitas pekerjaanku,kadang aku tidak masuk kerja karenanya. kadang juga semalaman tidak bisa tidur,dan pada jam 5 pagi baru mata bisa lelap, padahal jam 8 pagi harus bekerja,kondisi itu membuat masalah dalam hari-hari dan pekerjaan.
Masalah makan sebenarnya sudah cukup teratur, sejak tahun 2004 sampai akhirnya pindah tersebut aku makan teratur karena langganan katering di sebuah rumah makan, dan apabila sudah gajian baru dibayar. hanya kadang-kadang kalau bosan dengan menu makanannya maka milih memasak makanan sendiri, tapi tetap teratur jam makannya.
Setelah pindah kerja, untuk makan sehari-hari aku makan dari warung ke warung dan pindah-pindah. kadang juga hanya membeli lauk dan nasi dimasak sendiri di kos, (saat itu hidup ngekos). waktu itu internet belum seperti saat ini yang begitu mudah mencari informasi-informasi, jadi kalau sudah mual kambuh ,maka kembali mencari obat di warung.
Waktu itu tahun 2012 aku mengingat aku tidak bisa kerja karena badanku terasa lemas,pusing,mual dan muntah, hingga akhirnya kuputusnya berobat ke sebuah klinik. setelah konsul dan menyampaikan apa yang kurasakan, dokter memberiku obat maag. kuingat dokter itu seorang perempuan yang sudah lumayan tua, dia menasehatiku , katanya kalau orang sudah memasuki usia 30 tahun an harus benar-benar menjaga kesehatan, karena sudah mulai rentan berbagai penyakit. mendengar itu aku takut.
Dokter itu juga memberiku nasehat bahwa obat maag hanya dapat meredakan sesaat nanti kemudian kambuh lagi, kemudian ibu itu memberi kertas yang ada tulisan dan menyuruhku mencobanya untuk meredakan maag yang kualami.
setelah sampai di kos aku melihat tulisan tersebut, yaitu sebuah tulisan ramuan tepung kanji. tepung kanji tersebut harus digoreng kering terlebih dahulu tetapi tidak sampai kuning,kemudian di ayak dan hasil ayakan tersebut disimpan di dalam toples kering. cara meminumnya yaitu dua sendok teh dicampur air dingin dan diminum setiap sebelum makan,sebelum tidur malam dan sesudah bangun tidur pagi saat lambung masih kosong.
Aku segera pergi ke warung mencari tepung kanji, saat itu kubeli 2 kilo. harganya cukup murah. aku kemudian pergi ke kos adik perempuanku dan kemudian menyuruhnya menggoreng kering tepung tersebut, dan setelah selesai aku simpan dalam toples.
Setiap pagi setelah bangun tidur, setiap sebelum makan ,dan sebelum tidur malam aku minum tepung kanji tersebut. tepung juga kusimpan sebagian dalam kantong plastik dan simpan di tas, jadi kemana pun aku pergi dapat minum air tepung kanji tersebut.
Pengalamanku menyajikan tepung kanji tersebut yaitu, tepung yang sudah digoreng kering sebelumnya tersebut saya ambil 2 sendok teh dan larutkan dengan air dingin 1 gelas. tidak boleh pakai air panas karena akan mengental seperti jelly nantinya.aku tidak mencampur apapun baik gula atau garam atau penambah rasa lainnya, murni air tawar saja, jadi saat diminum rasanya tawar.
2 bulan setelah minum tepung kanji tersebut, aku tidak pernah mual-mual lagi dan dapat bekerja seperti biasa ,tidak ada pantangan makanan dan hal itu berlangsung sampai pertengahan tahun 2015.
Saat kondisi paling menderita rasanya…
Akhir 2015 aku pindah kerja lagi ke kota S,kondisi itu membuat situasi berubah.saat itu kondisi badanku baik-baik saja dengan berat badan saat itu 89 Kg. saat itu aku punya pacar dan akan melamarnya. dan pacarku meminta untuk kurangi sedikit berat badan karena 2016 kami rencanakan akan melaksanakan perkawinan di kampungku.
Awal 2016 tersebut aku mulai mencoba mencari informasi dari internet cara menguruskan badan. banyak informasi-informasi yang kubaca, ada yang mengatakan diet, ada yang menyarankan olahraga dan nge gym. saat itu aku mencoba diet makan.saat itu aku memilih diet makan sambil olahraga teratur.
Aku pagi hari hanya makan buah pisang, siang hari makan nasi, dan malam hari makan pisang juga. setiap sore aku rutin latihan kardio setelah treadmill setengah jam. menjalaninya aku sangat senang karena badan bugar dan aku merasa kondisi badan sangat prima.
2 bulan menjalani diet dan olahraga rutin tersebut mulai muncul masalah. pernah suatu waktu saat itu sehabis olahraga aku sedang naik sepeda motor menuju ke suatu tempat. dalam perjalanan di jalan raya tiba-tiba saat di atas motor badanku rasanya tidak bertenaga dan jantung berdebar-debar,lemas, aku parkirkan motor tersebut dan duduk sebentar di tepi jalan. aku panik dan berpikir “jangan-jangan aku sakit jantung“…
Tapi aku ingat kemudian kalau aku tidak punya riwayat sakit jantung. setelah istirahat sebentar aku kemudian memaksa melanjutkan perjalanan dan istirahat,kemudian keadaan baik-baik saja hanya saja aku mulai kesulitan BAB. sampai 3 hari kadang tak bisa BAB membuat perut semakin kembung.
Di suatu sore aku kembali dengan aktifitas olahraga yang mulanya selalu treadmille lebih dulu kemudian angkat besi. saat itu saat selesai treadmille aku tiba-tiba sesak nafas,pusing dan tak bertenaga, aku panik, aku minta tolong sama orang di sekitarku agar dibawa ke rumah sakit. Pemilik Gym kemudian mengantar aku ke klinik terdekat.
Setelah sampai di klinik kemudian di pasang alat EKG, kemudian harus dirawat inap di klinik tersebut satu malam. sejak saat itu aku merasakan perut kembung,susah buang angin dan selalu sendawa. tiap hari tiada hari tanpa sendawa,mual, tapi nafsu makan baik.
Dengan kondisi kesehatan yang kualami, kadang aku search informasi di internet untuk mencari informasi,setelah membaca-baca hal yang diterangkan kadang membuatku stres sendiri, takut kalau penyakit yang kualami berbahaya. hingga pada akhirnya aku memberanikan diri berobat ke dokter spesialis penyakit dalam. saat berobat konsul tersebut dokter meminta agar periksa darah lebih dahulu, kemudian aku menjalani periksa darah, dan jantung berdebar-debar akan hasilnya , aku takut ada penyakit berbahaya, setelah selesai kemudian dilakukan usg, lalu dikasi resep obat. dokter mengatatakan asam lambung tinggi.
Memang asam lambung menjadi kualami,padahal sebelumnya hanyalah mual-mual saja, kini menjadi asam, kadang dada terasa panas,tulang belakang seperti ditusuk-tusuk,perut terasa penuh dan sendawa berjalan terus. setelah berobat ke dokter spesialis tersebut sakitku reda,sendawaku hilang dan normal lagi rasanya hidup ini. sendawa tersebut tidak hilang sepenuhnya,kadang-kadang dia muncul dan ku sudah 2 kali berobat ke dokter spesialis penyakit dalam tersebut dengan kondisi yang sama.
Untuk berobat yang kedua kali aku berobat ke dokter tersebut, saat dia melihat rekam medisku, dia langsung bertanya, ” Kamu minum alkoholj ya?….” aku jawab iya dok. memang sebelumnya minggu lalu ada minum sedikit saja,dokter mengatakan bahwa kalau sakit begitu jangan lagi dicoba minum itu. kemudian setelah berobat saya dikasi resep obat .
Harus menjalani endoskopi…
Dua minggu setelah berobat ke dokter spesialis tersebut aku merasa ga ada perubahan apa-apa, sendawa jalan terus, mual jalan terus,tapi nafsu makan tetap ada. hanya saja kadang aku takut untuk makan, karena biasanya sehabis makan akan terasa perut menjadi rasa penuh, dan kemudian sendawa yang terus menerus. badanku lemas,bawaannya hanya ingin berbaring saja. kadang habis makan lambung terasa ga enak, terasa penuh sehingga membuat sesak bernafas, kadang kupaksa keluarkan lagi ,makanan itu agar lambung rasa plong.
Makanan aku sangat selektif, tidak pernah makan pedas,kadang aku bawa makanan dari rumah untuk bekal di tempat kerja karena katanya harus makan sering-sering tapi sedikit. hal itu sudah kupraktekkan.
Kondisi yang tidak berubah yaitu sendawa,mual,pusing, badan lemas,berlangsung beberapa minggu,kadang aku tidak masuk kerja karenanya. sampai akhirnya aku memberitahukan kepada istriku, aku mau berobat ke rumah sakit swasta untuk memeriksakan kondisi kesehatanku. karena hampir tiap hari aku muntah dan sendawa.Hingga pada akhirnya aku memutuskan berobat ke sebuah rumah sakit.
Setelah tiba di rumah sakit jam 9 pagi aku langsung ambil nomor antrian poliklinik di rumah sakit tersebut, saat itu aku dapat nomor antri nomor 16.ya ampun lamanya harus menunggu. aku tetap sabar menunggu giliranku konsul tiba, dan pada jam 3 sore baru namaku dipangggil.
Setelah masuk ke ruang dokter,dokternya senyum ramah dan mempersilahkan aku menjelaskan apa yang kualami, setelah kujelaskan kondisiku, dokter merekomendasikan dilakukan pemeriksaan darah,USG, dan endoskopi dan aku menyetujuinya.
Kemudian dipandu perawat menjelaskan prosedur sebelum dilakukan endoskopi dan meminta persetujuan dilakukan pemeriksaan darah untuk pemeriksaan penyakit Hepatitis dan Hiv, kemudian saya tanda tangani persetujuannya, dan kemudian saya ke laboratorium untuk diambil darah dan diperiksa dan hasilnya disuruh menunggu 3 jam kemudian.
Malamnya aku disuruh puasa makan dan minum, sejak jam 12 malam tidak ada makan dan minum lagi.karena jam 8 pagi dijadwalkan endoskopi.setelah hasil laboratorium selesai keluar,hasilnya semuanya baik-baik saja, tidak ada penyakit berbahaya.
Esok harinya aku datang ke rumah sakit tersebut jam 8 pagi dan segera menemui perawat jaga dan mengatakan akan menjalani endosokopi,lalu aku disuruh menunggu di sebuah ruang tunggu. kondisi saat itu rasanya sangat haus sekali, ingin sekali minum air,tetap kutahan dan berharap dokter seger datang.
Pada jam 10 pagi dokter datang,dan aku disuruh masuk ke ruangan endoskopi, jantungku berdebar, aku hanya berpikir ” apa yang terjadi,terjadilah….” aku berpikir mungkin ada penyakit atau luka di lambungku maka aku mau dilakukan endoskopi. dokter kemudian menyemprot sesuatu ke mulutku kemudian ditunggu beberapa saat, setelah itu mulutku rasanya seperti membatu,kaku, dan gak nyaman, kemudian dokter memasukkan suatu alat ke dalam mulutku, dan saat alat tersebut masuk aku hanya bisa pasrah sambil menggigit besi penyangga selang endoskopi yang ada dimulutku.
Saat selang tersebut masuk melalui tenggorokanku, tidak merasakan sakit, hanya merasa tidak nyaman sekali,aku mau muntah tapi ada benda panjang yang sangkut dalam tenggorokanku, aku hanya pejam saja merasakan alat tersebut berjalan di dalam perutku,aku juga dapat merasa ada yang disedot dari lambungku, kira-kira 10 menit alat tersebut kemudian dikeluarkan, dan setelah keluar baru kemudian aku minta izin dokter ke kamar mandi untuk buang air liur yang sangat banyak sekali dalam mulut.
Kemudian setelah aku selesai endoskopi, dokter menyuruhku menunggu hasilnya sebentar dan tidak lama kemudian dokter mengajakku duduk disampingnya melihat ke arah monitor komputer,melihat hasil kamera alat tersebut yang tampil di layar komputer.
Saat itu dokter menjelaskan bahwa kondisi kerongkongan bagus,pita suara bagus,tidak ada luka di lambung maupun usus 12 jari, mendengar itu hatiku sangat senang, dan terasa bebanku selama ini yang berpikir lambungku sudah luka menjadi hilang.
kemudian setelah aku baca hasil endoskopi intinya yaitu bahwa kaliber lumen dan mukosa tidak tanpak kelainan,tidak tampak varises esofagus,patensi sea seb baik,Z line utuh, tidak tampak ulkus di mukosa,pilorus tidak ada kelainan,bulbus dan pars desenden duodeni tidak ada kelainan, tampak banyak buih keputihan, jadi kesimpulannya adalah EGD normal, H Pylori negatif.
Kemudian setelah selesai endoskopi, dilanjutkan dengan pemeriksaan USG Abdomen,dan hasilnya pun baik-baik saja.kemudian setelah selesai kemudian pergi lagi ke dokter untuk mengantar hasil pemeriksaan tersebut, setelah itu dokter mengatakan lambungku baik-baik saja dan mengatakan diagnosa dokter yaitu dispepsia fungsional, dan kemudian dokter memberiku resep obat dan harus kutebus. kadang aku sulit tidur, dan dokter memberi resep obat untuk menurunkan kecemasan.
Setelah dari sana kemudian aku berpikir bahwa penyakit ini awalnya dari pikiran, aku kemudian mulai mencari apa yang kupikirkan sehingga membebani pikiranku selama ini?… memang kalau sudah banyak pikiran maka asam lambung menjadi naik,dan mulai sendawa.
Saat ini aku mulai mencoba berpikir positif,melupakan pikiran yang berat-berat,mencoba kembali melaksanakan olah raga dan tidak mengkonsumsi makanan yang sekiranya dapat membuat asam lambung naik. aku sudah 3 tahun tidak pernah makan jeruk, takut sama asam lambung, saat kutanya dokter, apakah aku punya pantangan makanan? dokter bilang tidak ada.. maka dari hal itu aku coba ambil kesimpulan bahwa segala sesuatu itu berawal dari pikiran. aku tidak mau penyakit itu lama berdiam dalam badanku, aku coba melawan pikiran yang membuat beban dengan cara pergi olah raga, dan mengurangi berada didalam kamar atau ruangan. aku mencoba lebih banyak waktu berada di luar ruangan biar pikiran lebih segar.
Sampai saat ini aku buat cerita nyata ini, sendawa, mual, badan lemas,sudah hilang. kalau masalah makanan masih belum berani yang pedas-pedas,kopi juga belum berani meminumnya, tapi yang pasti aku mencoba lebih rutin olahraga lari pada sore hari. semoga saja kedepannya kelak aku tidak merasakan kembali masuknya selang endoskopi ke dalam tenggorokanku. Gak nyaman bray….
*HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT YANG MANJUR*